GUA LAWA
Meski tahu jejak-jejak ini sampai padamu,
kau biarkan aku lupa masa lalu.
Kauberi arah, tapi juga gelap, licin, dan mendaki.
Basah dan gericik air
antara diam dan mengalir.
Memusar menyusun semesta purba.
Berbakti, mengabdi, atau durhaka
mengejawantah
mencoreng wajah ngungun dan gelap.
Pada puncak kepekatanmu,
kau berikan satu lubang,
tempat aku mengambil langit
di sebuah rahasia.
Meski tahu jejak-jejak ini sampai padamu,
kau biarkan aku lupa masa lalu.
Kauberi arah, tapi juga gelap, licin, dan mendaki.
Basah dan gericik air
antara diam dan mengalir.
Memusar menyusun semesta purba.
Berbakti, mengabdi, atau durhaka
mengejawantah
mencoreng wajah ngungun dan gelap.
Pada puncak kepekatanmu,
kau berikan satu lubang,
tempat aku mengambil langit
di sebuah rahasia.
Komentar
Posting Komentar